2 minggu di tanjung Pinang, tak ku Lihat butiran-butiran bening secara berjema’ah turun membahasi Bumi tanjung pinang, hanya sang matahari yang tak pernah absen yang selalu terlihat di antara awan-awan putih di langit tg. pianang. sekarang sudah 1 minggu hijrah di tg. Uban…. samaaaaaaa, HuJan pun tak kunjung datang… dia masih enggan untuk menyapa ku di kota ini, sekali dia datang kemaren, tapi dengan durasi tak sampai 15 menit…. ah… sebentar sekali, belum puas rasanya aku menikmati indahnya butir-butir bening yang jatuh dari Langit yang tak bertiang…..
Hei, hujan. Cepatlah turun!! Aku rindu bermain denganmu.
Aku rindu telapak kakiku berkecipak di genangan air dan kau menyentuh wajahku……
Rindu bermandikan hujan,
ketika ku berlari tanpa alas kaki.
Merentangkan kedua tanganku,
bebas….
dan yang paliNg penting…. kedatangan Hujan sangat dinanti di rumah ini, cz menunjang “ISI SUMUR”. masalah terbesar di rumah kost yang ber penghuni 16 orang ini adalah “AIR”…….
*setiap hari selalu saja di CUEKi aer!!!!!!!!!!!!!!!! 😦 😦 😦
* Hari ini sempat Mendung, sedikit menyejukan udara yang begitu panas. tapi dak turun-turun hujannya 😦
memandang dari balik jendela kamar pasien ,memandanginya….! meski terlelap,meski dari jauh, masih merasakan kesejukannya.
Hujan,…anugerah Tuhan yang Maha tinggi,…
Kabar gembira bagi bunga-bunga,dahan,dan akar-akar.
Hujan kian melembutkan hati,pun hatiku yang tengah merajuk padaNya….
doa*”ALLAHumma hawaalaynaa wa la ‘alaynaaLLahumma ‘alaL akamiwazziraa biwal Auduyati wamanaa bitissyAjar”
(Ya Allah, curahkanla hujan kpd kami tetapi jgn sampai membahayakan kami. Curahkanlah hujan diatas bukit-bukit, pegunungan, lembah-lembah dan huta belantara) HR. Al-Bukhari