Potongan Puzzle

Dear my beloved sista..,,

ukhti fillah, saat sendiri kurasakan diri ini bagai sepotong puzzle, bersamamu bagai menemukan potongan puzzle lainnya dalam bentuk yang berbeda namun dapat saling melengkapi dan mengisi. Ya, akulah sepotong puzzle itu, tak sempurna saat sendiri, namun hadirmu sempurnakan hidupku.

ukhti fillah, ribuan langkah telah kita arungi bersama, dalam hitungan tahun kita dipersatukan dalam sebuah lingkaran terkecil dari sebuah lingkaran ukhuwah yang telah melewati sekat-sekat ruang dan waktu. Segala perbedaan sirna melebur dalam persaudaraan, dalam cinta, dalam ikatan hati yang kian kuat teriring doa rabithoh yang selalu kita lantunkan. Hanya syukur tiada bertepi pada Ilahi Robbi atas karunia persaudaraan ini. Keabadian cinta hanya ada saat cinta itu bersumber dari kecintaan kepada yang Maha Mencintai. Cinta ini lahir dan tumbuh dalam naungan cinta-Nya, dalam rangkulan kasih sayang-Nya, dalam rangka menyeru kepada-Nya, dalam jalan yang diridhoi-Nya…

Kini, meski kita tak lagi duduk bersama dalam lingkaran kecil itu, tapi kecintaanku padamu, pada saudara-saudara seperjuangan, pada umat muslim telah melampaui lingkaran itu, kini ia telah terangkum dalam ukhuwah islamiyah yang tak dibatasi sekat-sekat wilayah, suku, dan bangsa.

Perjalanan yang kita lalui bersama begitu panjang, pahit manis, susah senang, berat ringan, tawa air mata tak ternilai sudah. Perjalanan yang telah mendewasakan kita. Perjalanan yang telah merubah hidup kita. Perjalanan yang telah mempersatukan hati-hati kita. Perjalanan yang telah dan akan terus kita tempuh hingga nafas terhenti. 

Siapapun takkan pernah bisa bertahan / Melalui jalan dakwah ini
Mengarungi jalan perjuangan / Kecuali dengan kesabaran
Wahai ummat Islam bersatulah / Rapatkan barisan jalin ukhuwah
Luruskan niat satukan tekad / Kita sambut kemenangan

Dengan bekal iman maju kehadapan / Al Qur’an dan Sunnah jadi panduan
Sucikan diri ikhlaskan hati / Menggapai ridho Ilahi
Dengan persatuan galang kekuatan / Panji Islam kan menjulang
Tegak kebenaran hancur kebathilan / Gemakan takbir ALLAHU AKBAR!
(Notes: Dikutip dari lirik nasyid Senandung Persatuan-Izzatul Islam)

*Merindu ukhuwah di pulau

Tinggalkan komentar